Senin, 25 April 2016

Tugas Sang Mentari


TUGAS SANG MENTARI







Di kala sang mega akan bangkit dari peraduannya. Bersamaan dengan itu, mentari siap menjalankan tugasnya. Tugas yang dipersembahkan untuk hamba Allah s.w.t.
Jangan tanyakan mengapa. Itu semata-mata bentuk kecintaan dan ketaatannya pada Sang Pencipta. Andai semua orang memiliki kemampuan mendengar bisik sang mentari. Mungkin, semangat menggelora hadir di setiap jiwa di kala sinar itu mulai tampak. Bahkan, setiap jiwa akan bergegas membuka mata sebelum kedatangannya. Mengagungkan Allah s.w.t yang membuat Pembinaan luarbiasa pada makhlukNya.

- - - - - - - - - -

Masih banyak diantara para penghuni bumi yang masih lengah dalam selimutnya. Masih banyak jiwa yang tak menyadari berkah melimpah yang dibawa bersamaan dengan datangnya cahaya itu.

Mentari  ?
Aku tau kau berkorban
Berkorban atas tugasmu, berkorban dengan membakar diri untuk memberi cahaya, berkorban menahan panas di atas sana. Akan tetapi kau berbaik hati memberikan kehangatan atas terbakarnya dirimu.
Tenanglah wahai mentari, yakinlah. Akan tiba saatnya, Allah s.w.t akan memutuskan kau untuk berhenti bertugas pada waktu yang masih dirahasiakan. Andai setiap jiwa menyadari hal itu. Maka takkan ada satu orang pun yang akan menyia nyia kan pengorbananmu. Camkan wahai jiwa. Menyia-nyiakanmu berati menyia-nyiakan keberkahan pagi.
Mentari membawa keindahan, kehangatan, keberkahan, dan harapan. Di dalamnya dia membawa waktu dhuha. Semakin dia menjadi istimewa dibuatnya.
Bagaimana tidak? Allah berjanji dalam Al-quran 2 surah sekaligus yang menjelaskan betapa pentingnya waktu pagi.
“Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari.” (Q.S. As-Syams:1)
“Demi siang apabila menampakkannya.” (Q.S As-Syams: 3)
“Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah.” (Q.S Ad-Dhuha:1)
Apa maksud Allah berjanji atas pagi dan matahari?
Ketika Allah telah bersumpah akan sesuatu, maka sesuatu itu tentulah begitu berharga  nilainya bagi orang-orang yang berfikir.
Bersyukurlah jika engkau termasuk jiwa yang sudah hanyut dalam nikmat keberkahan pagi, selalu menghargai setiap pengorbanan sang mentari.
Yakinlah wahai jiwa. Andai kau mengerti bisiknya mentari, kau akan selalu bersyukur disetiap pagi yang kau miliki, disetiap inchi kulit yang disentuh lembut oleh hangat cahayanya, dan disetiap keindahan yang tampak saat cahaya jatuh tepat pada retina.

Kau ingin dengar bisik sang mentari?
Pejamkan matamu, tersenyum dan diamlah sejenak. Biarkan sang mentari memberikan kehangatannya padamu. Coba resapi, mulailah coba dengar bisiknya.
Ya! Dengarkan bisik mentari
Percayalah, mentari sedang berbisik lembut dan indah pada mu. Dengarkan dengan kekuatan syukur dan ikhlas. Jika kau bersyukur dan ikhlas. Maka kau akan dengar bisik sang mentari.



-Yakin pada Allah s.w.t melalui kekuatan syukur dan ikhlas kau akan mampu menerima semua nilai positif kehidupan-